Ini Untungnya bagi Indonesia Jika Industri Energi Ammonia Berkembang

By TeknologiEdu.com

Updated on:

Energi Ammonia

Transisi energi yang dilakukan pemerintah membuka peluang baru bagi berbagai industri, tak terkecuali PT Pupuk Indonesia. BUMN ini memiliki peluang mengembangkan industri amonia ramah lingkungan sekaligus mendukung Indonesia mewujudkan target Net Zero Emission (NZE).

Sebagaimana diketahui, Indonesia berkomitmen mewujudkan nol emisi karbon pada tahun 2060 serta mengurangi emisi sebesar 32% pada tahun 2030. Dalam mendukung upaya ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah membuat roadmap dekarbonisasi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang hingga tahun 2050.

Adapun salah satu upaya dalam roadmap jangka panjang ini ialah pengembangan amonia hijau (green ammonia). Energi ramah lingkungan ini bakal dikembangkan dalam skala kecil hingga skala komersial untuk mendukung upaya dekarbonisasi.

“(Kita) mendorong pengembangan teknologi green fuel, karena amonia ini akan digunakan sebagai green fuel untuk menggantikan fungsi fossil fuel dari batu bara yang bisa dipakai langsung sebagai energi,” ungkap Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam SOE International Conference di Bali.

Green Ammonia Sebagai Transporter bagi Industri

Nantinya, green ammonia yang dihasilkan oleh Pupuk Indonesia tidak hanya dapat digunakan langsung sebagai energi. Tapi juga bisa dipecah menjadi hidrogen yang dapat dimanfaatkan sebagai transporter bagi berbagai industri lain.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bakir mengungkap pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan BUMN, seperti Pertamina dan PLN. Kerja sama ini turut mendukung inisiasi Pemerintah, khususnya Kementerian BUMN dalam mewujudkan green industry cluster (klaster industri hijau).

Tak hanya menargetkan diri jadi pemain utama di Indonesia, Bakir mengungkap pihaknya juga berupaya unjuk diri menjadi produsen amonia ramah lingkungan di wilayah Asia. Salah satunya melalui kerja sama dengan perusahaan Jepang, TOYO Engineering.

Dalam panel diskusi bertajuk ‘Panel Energy Transition and Green Development for Sustainable Growth’ pada Senin (17/10), Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansyuri menjelaskan pihaknya tak hanya melihat upaya dekarbonisasi sebagai bisnis semata. Tapi juga peluang untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi di Tanah Air.

Untuk itu, Pahala mendukung berbagai upaya transisi energi yang dilakukan oleh BUMN. Termasuk upaya Pupuk Indonesia dalam mengembangkan green ammonia dalam jangka panjang. Ia menilai jika Indonesia bisa konsisten mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar ramah lingkungan seperti green ammonia, maka pengurangan emisi di Indonesia akan berjalan signifikan.

Related Post

Cara Beli Tiket Kereta Cepat Whoosh, Kenali Jadwal dan Fasilitasnya

Cara Mengecek Pengumuman dan Mengajukan Sanggah Seleksi Administrasi CPNS 2023

Cara Naik LRT JABODETABEK: Kenali Rute, Jadwal dan Tarifnya

Wow! Bekasi Menjadi Kota dengan Internet Tercepat Se-Indonesia

Tinggalkan komentar